Kesbangpol tekankan pentingnya Kerukunan Beragama dalam suksesi Pemilu Serentak di Sulbar

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Bidang Ketahanan Seni Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan menggelar kegiatan temu tokoh Temu Tokoh Agama, Generasi Muda Antar Umat Beragama  , di Aula Hotel Lililianto ,Polewali Mandar  Selasa, 14 Nopember 2023.

Turut hadir  wakil ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat, Ir. Andi Muslim Fattah, FKUB Sulbar, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Polewali Mandar, Kemenag Polman, Ketua/Pengurus FKUB Kabupaten Polewali Mandar, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat , dan tokoh pemuda Se Polewali Mandar.

Kaban Kesbangpol, H.Yusuf Tahir  pada kesempatan ini menyampaikan pentingnya pelaksanaan Kegiatan ini untuk mensukseskan Pemilu serentak 2024 mendatang, apalagi polewali Mandar merupakan daerah dengan notabene Jumlah penduduk terbanyak di Sulbar.

Menurutnya Moderasi Beragama pada intinya bagaimana dalam kehidupan pentingnya toleransi,saling menghormati dan menghargai perpedaan baik individu atau kelompok berbeda agama, dengan tujuan terwujudnya kehidupan yang harmoni dan damai dalam masyarakat.

Lebih lanjut pelaksanaan pemilu dan Pilkada serentak 2024 adalah momentum di mana setiap warga negara, termasuk berbagai kelompok agama memiliki peran aktif dalam menentukan arah dan masa depan negara dan salah satu bentuk nyata dari keterlibatan warga negara dalam membangun masyarakat yang lebih baik , inklusif dan berkeadilan.Sehingga peran tokoh agama ,tokoh pemuda dalam mempromosikan moderasi beragama di Indonesia khususnya di Sulawesi Barat.

Ada tujuh komponen penting dalam menentukan keberhasilan pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024. Salah satu diantaranya adalah masyarakat, keterlibatan masyarakat diharapkan dapat mendorong terwujudnya suasana pemilu dan Pilkada berlangsung kondusif,aman,damai tertib dan lancar.

Ada empat Indikator keberhasilan Pemilu dan Pilkada serentak 202

1. Berlangsung aman dan lancar sesai aturan yang berlaku .

2. Partisipasi pemilih yang tinggi.

3. Tidak terjadi konflik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Pemerintahan yang ada tetap berjalan lancar baik di pusat maupun di daerah.

Pada intinya kunci sukses stabilitas politik dalam pelaksanaan pemilu dan Pilkada adalah sinergitas dan keharmonisan.

Kegiatan ini digelar sebagai implementasi dari Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah

Sebagai narasumber kegiatan,  sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB ) Sulawesi Barat,  Nur Salim Ismail menyampaikan bahwa “ Moderasi beragama tercermin dalam komitmen kebangsaan yang menjunjung keberagaman, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala bentuk kekerasan atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat”

Urgensi moderasi beragama dalam kehidupan beragama dan berbangsa adalah memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat, mengelola keragaman tafsir keagamaan dengan mencerdaskan kehidupan keberagamaan, merawat Keindonesiaan dalam bingkai NKRI.

Di kesempatan yang sama Ir. Andi Muslim Fattah, wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Barat, menyampaikan “Pemerintah memiliki tanggung jawab utama dalam memastikan bahwa Pemilu berlangsung dengan damai, adil, dan bebas dari konflik berbasis agama. Peran pemerintah dalam memfasilitasi moderasi beragama dan mempromosikan nilai-nilai toleransi sangat menentukan”

Lebih lanjut beliau sampaikan bahwa “ Generasi muda memiliki potensi besar sebagai agen perubahan. Mereka bisa berperan dalam menciptakan ruang dialog, mengatasi radikalisasi, dan memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman”.

Secara keseluruhan, moderasi beragama memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemilu yang damai, adil, dan didasarkan pada nilai-nilai demokrasi yang kuat. Ini membantu memastikan bahwa perbedaan agama di Indonesia menjadi aset yang memperkaya masyarakat, bukan sebagai sumber konflik selama pemilu.

Peran Pemerintah,  Tokoh Agama,& Generasi Muda, Ketiganya bekerja bersama-sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, damai, dan berdasarkan toleransi agama. Peran masing-masing komponen sangat penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, mencegah konflik, dan menciptakan lingkungan di mana perbedaan agama dihormati dan diintegrasikan dengan baik. Dengan kolaborasi, moderasi beragama dapat menjadi landasan yang kuat untuk kerukunan dan perdamaian dalam masyarakat guna menyukseskan Pemilu serentak di 2024. (admin)

Galery Foto :

 

Kesbangpol tekankan pentingnya Kerukunan Beragama dalam suksesi Pemilu Serentak di Sulbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *