
Senin tanggal 29 Agustus 2022, Pukul 08.30 Wita, bertempatr di Gedung Merah Putih Kel. Simboro Kec. Simboro, Kab. Mamuju, Prov. Sulbar, dilaksanakan Rapat koordinasi Strategis Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dengan Tema Optimalisasi Peran Gugus Tugas Daerah Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Tahun 2022, Bidang Kewaspadaan Nasional Daerah , Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat, yang dihadiri 70 orang.
Adapun yang hadir sebagai berikut:
- Akmal Malik (Pj. Gubernur Sulbar)
- Jamil Barangbangi (Asisten 3 Bid. Administrasi Pemerintahan Umum Prov. Sulbar),
- Andarias, SE,.MM (Dirbinmas Polda Sulbar)
- Brigjen TNI Faroukb Pakar , S.Pd,. M Han (Damren 142 Tatag)
- H. Herdin Ismail, MM (Kakesbangpol Prov. Sulbar)
- Bupati Tk. Se-Sulbar
- Drs. Muhammad Naim, SH (Kejati Sulbar).
- Faisal Ali, SH, MH (Kakanwil Kemenkumham Sulbar).
- Para Kepala OPD Se-Sulbar
- Para Kakesbangpol Se-Sulbar
- Peserta undangan, dan Staf Kesbangpol Pemprov. Sulbar.
Dalam sambutannya Pj. Gubernur Sulbar, Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si menyampaikan ” Tiga bulan Saya di sini ini menurut saya, saya sampaikan to the poin saja mental yang bisa terbangun adalah mental melepaskan ketergantungan kita dari APBD itu dulu ya Sekali lagi kita harus merubah mental kita dari selama ini menggantungkan seluruh kegiatan-kegiatan kepada APBD ”
“Sulawesi Barat kurang beruntung dari sisi geografis posisi kita memanjang mulai dari paku sampai ke suraimana, mulai dari Polman sampai ke Pasangkayu”
” untuk mengoptimalkan gerakan revolusi mental kita melalui sinergi dan kolaborasi yang kita bangun bersama saya sedikit menyampaikan laporan kepada Bapak Ibu sekalian insyaallah Sekali lagi ini bagian dari membangun revolusi mental kita ingin melepaskan cerita kita kepada APBD”.
Penyerahan Piagam Penghargaan Tim Gugus Tugas Daerah Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
Selanjutnya Pj. Gubernur Menyerahkan Piagam Penghargaan dari Dirjen Polpum Kemendagri RI terkait Keberhasilan Semua Pemerintah Daerah di Sulawesi Barat membentuk Tim Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental ( GNRM ) tingkat Kabupaten.
Penyampaian Materi Brigjen TNI Faroukh Pakar , S.Pd,. M Han (Damren 142 Tatag)
” Mengapa perlu adanya revolusi mental gerakan nasional revolusi mental diperlukan karena yang adalah :
- Masih terdapat krisis integritas dan praktek-praktek korupsi dalam penyelenggaraan negara dan praktek di masyarakat pada saat yang sama Indonesia menghadapi tantangan dalam membangun iklim demokrasi penegakan pemerintahan yang bersih dan pemberantasan kemiskinan.
- Kurangnya etos kerja kreativitas dan daya saing bangsa dibandingkan dengan beberapa negara lain peringkat daya sain Indonesia berada di posisi 40 dari jumlah total 63 negara berada jauh di bawah Singapura Malaysia dan Thailand di wilayah Asia tenggara
- Masih terdapatnya gejala krisis identitas ditandai dengan mulai melemahnya budaya gotong royong sebagai karakteristik sosial budaya masyarakat Indonesia pada saat yang sama Indonesia juga dihadapkan dengan persoalan-persoalan intoleransi ancaman ideologi dan disintegrasi bangsa gerakan nasional revolusi mental adalah gerakan nasional untuk merubah sistem nilai cara pandang pola pikir nilai sikap bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia berdaulat mandiri dan kepribadian.
Berdasarkan Pancasila revolusi mental bertumbuh pada 3 nilai-nilai strategis yaitu :
- Integritas
- Etos kerja
- Gotong royong
inilah ide dasar dari digaungkannya kembali gerakan revolusi mental oleh presiden Joko Widodo.
Jiwa bangsa yang terpenting adalah jiwa Merdeka jiwa kebebasan untuk meraih kemajuan jiwa Merdeka disebut presiden Jokowi sebagai positivisme gerakan revolusi mental semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi 3 problem pokok bangsa yaitu merosotnya wibawa negara merebaknya intoleransi dan terakhir melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dalam kehidupan sehari-hari.
Praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas mau bekerja keras dan punya semangat gotong royong para pemimpin dan aparat negara akan jadi pelopor untuk menggerakkan revolusi mental untuk itu para pemimpin dan aparat negara khususnya di daerah harus jadi pelopor untuk menggerakkan revolusi mental selain itu aparatur dari masing-masing kementerian dan lembaga atau instansi vertikal lainnya di daerah.”
Penyampaian Materi Andarias, SE,.MM (Dirbinmas Polda Sulbar)
“Faktor-faktor yang penyebab timbulnya masalah yang pertama adalah kondisi perekonomian kita yang belum stabil Saya kira kita dihadapkan dua persoalan di sini yang pertama itu adalah covid dan masalah bencana alam nah ini juga akan mempengaruhi stabilitas perekonomian kita baik secara makro maupun mikro. negara tidak kunjung membaik menyebabkan lapangan kerja semakin sempit karena atas perekonomian yang lambat.
Tidak maksimalnya perangkat institusi dan hukum untuk memelihara menjaga dan mengendalikan di masyarakat Saya kira selama ini ya memang sudah ada keterpaduan kita namun kadang kala terlambat.
Mengaktifkan kembali gerakan sadar hukum adalah solusi bagaimana kita melaksanakan revolusi mental maupun mengubah konsep kita bermasyarakat sehingga masyarakat tidak hanya cenderung menganggap bahwa itu adalah tugas dari pada aparat, dan itu semua harus dilakukan pada semua tingkat kehidupan masyarakat.
Dampaknya juga mengurangi beban negara karena kalau proses satu proses penyidikan itu itu akan banyak mengeluarkan biaya penyidikan, tetapi dengan cara tadi menjadi alternatif solusi sehingga penyelesaian perkara yang tidak perlu kita selesaikan di tingkat pengadilan .”
Penyampaian DR. Jamil Barangbangi (Asisten 3 Bid. Administrator Pemerintahan Umum )
” Revolusi mental secara definitif adalah r sebagai satu gerakan untuk mengubah mengubah pola pikir , mengubah pola pandang, mengubah pola sikap yang kemudian mengubah pola kerja dan seterusnya mengubah pola hidup.
“Yang pertama adalah integritas yang kedua adalah etos kerja dan yang ketiga adalah gotong royong, 3 nilai ini dijabarkan menjadi gerakan setiap orang dalam bekerja dimanapun ia bekerja”
Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi Strategis Forkopimda ini adalah :
- Koordinasi antar lembaga yang terjalin selama ini terus terpelihara dan terus ditingkatkan untuk konsolidasi dan tukar – menukar informasi yang berkaitan dengan langkah-langkah gerakan nasional revolusi mental (GNRM) berpedoman kepada 5 (lima) program GNRM di provinsi sulawesi barat;
- Meningkatkan sinergitas dengan stakeholder terkait lainnya dalam rangka memasifkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat guna mendukung pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental;
- Memberikan layanan serta akses komunikasi, informasi dan edukasi yang benar kepada masyarakat tentang gerakan nasional revolusi mental;
- Merencanakan, melaksanakan dan mengoordinir program-program gerakan nasional revolusi mental serta mendorong fasilitasi kegiatan yang mewadahi para generasi muda untuk dapat mandiri, kreatif dan terdorong menyalurkan bakat-minatnya.