Pasangkayu . Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Barat Bidang Politik dalam Negeri kembali menggelar Sosialisasi Pendidikan Budaya Politik bagi Pemilih Pemula di Hotel Nerly Kab. Pasangkayu, Sabtu 18 Nopember 2024.
Pada pelaksanaan ini Kesbangpol sulbar menyasar Peserta pada SMA, SMK & MA se-Kabupaten Pasangkayu, Mamuju Tengah & Mamuju secara daring sekitar 60 Sekolah Partisipan dan hadir secara langsung di tempat kegiatan sekitar 80 orang Peserta.
Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Prof. Zudan Arief Fakhrulloh secara virtual via Zoom mengingatkan pada pemilih Pemula bahwa “sebelum memilih pelajari tentang calon – calon bersaing dalam pemilu. Ketahui latar belakang, rencana dan visi misi mereka, Gunakan sumber – sumber berita yang andal dan beragam untuk memahami isu – isu terkini”
Lebih Lanjut beliau tekankan agar “Berhati – hati terhadap berita Hoax yang dapat memecah persatuan bangsa dan negara, jangan mudah terpancing emosi dan selalu periksa keaslian informasi”
Beliau kemudian berpesan hormati Hasil Pemilu : “Setelah melakukan pemilihan terima hasil pemilu dengan lapang dada, terlepas dari apakah calon yang kita dukung menang atau kalah, demokrasi berarti menghormati keputusan dan pendapat satu sama lain” .
Plt. ,Kepala Badan Kesbangpol Sulbar, H. Muhammad Yusuf Tahir dalam paparannya menyampaikan bahwa Sasaran Kegiatan Pemilih Pemula adalah anak umur 17 Tahun yang duduk di kelas XII guna Membuka Wawasan Pemilih Pemula dalam Pemilukada.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud implementasi pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaran Pendidikan Politik.
“Adalah Tugas Pemerintah Daerah dalam menyukseskan Pemilu, karena Pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi, sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam proses politik”.ungkapnya
‘ Para peserta, baik parpol maupun calon yang berkompetisi harus mengedepankan prinsip berkompetisi secara sehat, sesuai aturan, siap menang dan siap kalah. Aparat keamanan harus bersikap netral. Olehnya itu Media massa memiliki peranan penting dengan memberikan data dan fakta yang obyektif” dan tentunya Partisipasi masyarakat secara cerminan keberhasilan pelaksanaan pilkada”.
Melalui Kegiatan ini , Kesbangpol sulbar ingin mendorong peningkatan partsipasi pemilih secara keseluruhan di Sulawesi Barat, pada pemilu serentak tahun 2019 partispasi pemilih di sulbar berada pada angka 80 % , sementara pada Pilkada serentak 4 Kabupaten Tahun 2020 partisipasi pemilih sulbar mencapai 89,47% atau tertinggi secara nasional.
Said Usman Umar (Ketua KPU Provinsi Sulawesi Barat), pada kesempatan ini kembali mengingatkan kepada para peserta kegiatan, mengenai bagaimana menjadi Pemilih yang cerdas, bagaimana menggunakan hak pilih dan berpartisipasi aktif dalam pemilihan di 2024 nanti.
Beliau mengajak Kepada semua peserta untuk menjadi pencerah bagi yang lain untuk mengajak Pemilih menggunakan Hak Pilihnya pada tanggal 14 Februari 2024, membangun Kepercayaan Publik terhadap Penyelenggara Pemilu dan Mencegah terjadinya money politik Hoax, Radikalisme serta Politisisasi Sara.
Ditempat yang sama Nasrul, S. AP., M. AP., C. Med (Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat) dalam paparannya, menyampaikan bahwa semua komponen dimasyarakat harus terlibat mengawasi pemilu untuk memastikan terlindunginya hak politik warga masyarakat, memastikan terwujudnya pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya, mendorong terwujudnya pemilu sebagai instrument penentuan kepemimpinan politik dan evaluasi kepemimpinan politik dan mencegah terpilihnya calon –calon pemimpin yang korup dan tidak amanah”.
Sebagai Pemateri terakhir Ir. H. Abidin (Sekretaris Komisi IV DPRD Prov. Sulbar), menyampaikan bahwa “Pendidikan politik bagi pemilih pemula sangat penting diadakan karena pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih tentunya belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan kemana suara mereka”.
“Oleh karena itu, generasi muda (pemilih pemula) diharapkan memiliki kecerdasan politik sehingga mereka tidak lagi menjadi objek dalam Pemilu, tetapi menjadi subjek yang kritis dalam menentukan pilihan politiknya dan lebih memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan kepentingan perorangan atau kelompok”.
Gallery Foto :